27.6.11

Skin Cancer Detection (Deteksi Kanker Kulit)

Kanker kulit juga dapat terjadi karena berhubungan langsung dengan zat-zat karsinogenik (seperti batu bara, pestisida, minyak paraffin) dan dapat juga akibat berhubungan dengan sisa-sisa radioaktif dan radium. Adapun bentuk deteksi mole kanker kulit sbb :

MENGENAL KANKER KULIT

Jenis kanker kulit adalah sel basal, sel squamosa dan melanoma malignan.  Dua jenis yang pertama paling sering terjadi dan kurang berbahaya  dibandingkan malignan.
Karsinoma sel basal paling banyak ditemukan pada orang-orang dengan warna kulit  cerah yang sehari-harinya banyak berhubungan dengan sinar matahari. Daerah yang paling sering di serang kanker kulit adalah terdapat di bagian hidung, kelopak mata, pipi atau badan. Kanker ini ditandai dengan benjolan di permukaan kulit, kerak lunak, bagian tangan terjadi luka, batas Nampak  seperti lilin dengan bekas kulit agak menebal.
Dapat pula didapatkan kulit yang datar dengan bagian tengah warna merah mengerak dan bekas benjolan. Walaupun kasinoma sel basal merupakan bentuk kanker kulit yang paling sering terjadi, namun kanker jenis ini tumbuh lambat, jarang menyebar dan mudah diatasi. Karsinoma sel squamosa biasanya terjadi pada area yang terkena sinar matahari terutama bagian kepala dan tangan gangguan kulit ini tembus cahaya  dan dapat berupa padatan yang menonjol atau padatan yang berbentuk seperti jamur yang besar. Kanker jenis ini dapat menyebar  secara cepat.

Melanoma malignan merupakan bentuk yang lebih jarang terjadi tetapi menyebar paling cepat  dan membutuhkan  penanganan  paling intensif. Melanoma biasannya terdapat pada kulit, tahi lalat atau bercak-bercak sejak  lahir . tetapi dapat pula terjadi  diamana saja termasuk di bawah kuku, selaput lender dan tumit. Bentuk gangguannya dapat berupa benjolan kecil ( kurang dari 1,5 cm) berborok atau berkerak, datar atau menonjol dan dapat berwarna  hitam, abu-abu atau biru. Bila kanker ini telah menyebar, dapat berbentuk salah  satu dari tiga bentuk yang sulit untuk membedakannya yaitu : lentigo ( datar, pertumbuhan mendatar), permukaan ( batas tegas, pertumbuhan mendatar) atau modular ( teraba, tumbuh secara vertical).

KITA  PERLU MENGAMATI
Pemeriksaan  kulit secara sederhana  untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda kanker kulit dapat dilakukan sendiri dengan melakukan SSE (skin self examination) terutama pada setiap kulit, tahi lalat jaringan parut atau bercak-bercak sejak lahir. SSE  disarankan dilakukan setiap bulan pada waktu yang sama misalnya setiap tanggal satu setelah mandi sore. Bagi para wanita SSE dapat dlakukan bersamaan  waktunya dengan BSE ( breast self examination) pemeriksaan payudara sendiri atau sadari.
Selain tanda-tanda seperti pada SSE yang diamati, perlu juga mengamati tanda perubahan  tradisional seperti tumbuhnya kulit baru yang tidak wajar, luka yang tidak sembuh-sembuh atau adanya bagian kulit tertentu yang sering mengalami iritasi. Bila terdapat berbagai kondisi seperti disebutkan di atas  maka disarankan secepatnya memeriksakan diri pada dokter. Ada dan tidaknya kanker dapat dipastikan dengan biopsy, untuk itu bila mencurigai adanya kanker kulit . langkah pertama. Melakukan pemeriksaan diri  secara cepat dapat mencegah timbulnya penyakit ini.

Diagnosa  Deteksi Kanker Kulit
Sebuah metode populer untuk mengingat tanda-tanda dan gejala melanoma adalah mnemonic "ABCDE":
  • Sebuah lesi simetris kulit.
  • Untuk B lesi tidak teratur.
  • C olor: melanoma biasanya memiliki beberapa warna.
  • D iameter: mol lebih besar dari 6 mm lebih mungkin melanoma dari mol yang lebih kecil.
  • E nlarging: Memperbesar atau berkembang 
Kelemahan dalam sistem ini adalah D. Banyak melanoma menampilkan diri sebagai lesi yang lebih kecil dari 6 mm, dan kemungkinan semua yang ganas melanoma pada hari 1 pertumbuhan, yang hanya sebuah titik. Seorang dokter yang cerdik akan memeriksa semua tahi lalat abnormal, termasuk yang kurang dari 6 mm. Keratosis seboroik dapat memenuhi beberapa atau semua kriteria ABCD, dan dapat menyebabkan alarm palsu di kalangan orang awam. Seorang dokter berpengalaman dapat membedakan keratosis seboroik dari melanoma setelah pemeriksaan, atau dengan Dermatoscopic.
Beberapa akan mendukung sistem "ABCDE", dengan E untuk evolusi. Tentu tahi lalat yang berubah dan berkembang akan menjadi perhatian. Bergantian, beberapa akan merujuk ke E sebagai elevasi. Elevation dapat membantu mengidentifikasi melanoma, namun kurangnya elevasi tidak berarti bahwa lesi tidak melanoma. Sebagian besar melanoma terdeteksi pada tahap sangat awal, atau tahap in-situ, sebelum mereka menjadi tinggi. Pada waktu elevasi terlihat, mereka mungkin telah berkembang ke tahap invasif lebih berbahaya.


Source :
http://www.dermatology.org/molemelanoma/introduction.html
(http://cancer.about.com/od/skincancermelanoma/p/abcdeskincancer.htm)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar